RSS

Agus Marto & Darwin Berdebat dengan Banggar soal BBM Subsidi

11 Oct

Jakarta – Pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR belum menemukan kata sepakat soal kuota konsumsi BBM subsidi di 2012.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh kompak untuk menekan kuota BBM subsidi di 2012 dari 43,7 juta kiloliter (KL) menjadi 40 juta KL.

Namun Banggar DPR meminta keduanya untuk dapat menekan konsumsi BBM subsidi sebesar 2,2 juta KL-6,3 juta KL dari 40 juta KL yang diajukan pemerintah.

“Basis perhitungan volume BBM bersubsidi sebesar 40 juta KL, lalu alokasi BBM bersubsidi dilakukan tepat sasaran. Kemudian, kebijakan BBM dilakukan pengendalian dengan range 2,2 juta KL sampai 6,3 juta KL dan dimasukkan ke cadangan risiko fiskal,” papar Ketua Banggar, Melchias Markus Mekeng ketika menyampaikan hasil rapat internal anggota banggar siang tadi terkait pembahasan BBM Bersubsidi, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2011).

Namun, menanggapi hal tersebut, Agus Marto mengaku keberatan jika rencana kuota tahun depan sebesar 40 juta KL lebih ditekan lagi. Agus mengatakan, angka 40 juta KL tersebut diusulkan dengan adanya pengendalian.

“Kami usulkan agar tidak menggunakan range, karena akan sulit mengendalikan yang terkait dengan range. Kami usulkan agar cukup dituliskan pengendalian BBM Subsidi sebesar 2,2 juta KL dan dimasukkan dalam cadangan resiko fiskal,” terangnya.

Agus melanjutkan, dalam pembahasan nota keuangan, pemerintah memperkirakan konsumsi BBM tahun depan mencapai 43,7 juta KL. Namun akhirnya ditentukan sebesar 40 juta KL karena di situ pemerintah mengklaim sudah melalui rencana pengendalian.

Mendukung hal tersebut, Menteri ESDM menyampaikan angka kuota BBM bersubsidi 40 juta KL direncanakan dihasilkan melalui usaha pemerintah.

“Dari based line pemerintah, kita mulai dari 43,7 juta KL. Jadi dengan effort menjadi 40 juta KL dan dengan diskusi kita bersama ini yang paling realistis,” tanggap Darwin.

Darwin menyampaikan, angka kuota BBM subsidi 40 juta KL tersebut sudah merupakan usulan yang dihasilkan dari pemerintah melalui rencana pengendalian yang ingin dilakukan di April 2012.

Mendengar penjelasan pemerintah, anggota Banggar masih meminta agar pemerintah bisa menekan konsumsi BBM subsidi sesuai range yang disampaikan.

Akhirnya, terjadi lempar-melempar argumen antara kedua belah pihak. Sedikit memakan waktu lama, akhirnya para anggota Banggar meminta agar pembahasan ini ditunda dan dilanjutkan lagi esok hari.

“Tadi ini kan suatu contoh yang memang tidak bisa dilanjutkan. Kita itu kalau dikatakan tidak kooperatif, tidak komunikatif, hanya karena tidak menuruti lalu dikatakan seperti itu. Jadi kalau seperti tadi kita musti satu hari lagi (ditunda) ya tidak apa-apa,” tanggap Agus Marto usai menghadiri rapat hari ini.

Sumber: http://www.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on October 11, 2011 in Berita Energi dan Lingkungan

 

Leave a comment