RSS

PHE Kembali Temukan Cadangan Migas di Blok WMO -Bravo

KAMIS, 22 NOVEMBER 2012 10:00 WIB

JAKARTA – Kerja keras Pertamina menambah cadangan migas di Blok West Madura Offshore (WMO) terus membuahkan hasil. Kali ini, sumur eksplorasi PHE KE48-1 yang dibor telah berhasil menambah cadangan migas baru. Sumur ini terletak sekitar 13 km sebelah selatan dari lapangan PHE40 dan sekitar 5 km sebelah selatan dari Central Processing Platform (CPP), Poleng. Lokasinya sekitar 70 mil lepas pantai Bangkalan, Madura.

“Sumur dibor sampai kedalaman akhir 11,000 -an feet di basement dan dilakukan pengetesan yang berhasil mengalir 1,650 BOPD dan 13 MMSCFD di Formasi Kujung,” kata Senior Executive VP & GM PHE WMO Imron Asjhari dalam laporannya pada manajemen Pertamina Hulu Energi (PHE), Senin (19/11/2012).

Imron menambahkan, setelah sukses menemukan sumur baru PHE KE48-1, rig COSL Seeker akan berpindah menggarap pemboran sumur pengembangan di anjungan baru PHE-38B yang sudah selesai dipasang.  Dengan demikian, tambah Imron, sepanjang tahun 2012, 4 (empat) sumur eksplorasi yakni PHE KE38-2, PHE KE38-3, PHE 38-5, dan PHE KE 48-1 yang dibor PHE WMO semuanya berhasil menemukan cadangan minyak dan gas baru. Keberhasilan pengeboran empat sumur yang menemukan cadangan minyak dan gas baru disambut gembira oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Salis S Aprilian,. “Itu artinya 100% exploration success ratio. Lebih dari itu, yang membanggakan ditemukan lebih dari 230% reserve replacement ratio. Penemuan cadangan migas baru seperti ini sangat penting bagi penyediaan energi nasional di masa depan,”  Salis S Aprilian. Ditambahkan, di luar usaha penemuan cadangan baru, Kata Salis, PHE juga mulai melakukan pengeboran pada anjungan PHE-40 yang sudah terpasang awal bulan lalu. “Kami berharap hasilnya bisa memuaskan sebagaimana sebelum ditabrak kapal kargo tahun 2010 lalu,” harap Salis.

Selain mengandalkan anjungan baru PHE 40 dan PHE 38 B, tambah Salis, PHE WMO sedang mempersiapkan anjungan PHE – 54 dan PHE-39 yang akan dipasang bulan Desember mendatang.

Kegiatan menambah cadangan migas baru dan untuk peningkatan produksi migas dari Blok WMO, papar Salis, akan ditambah 2 rig baru yakni Rig PDSI Java Star milik Pertamina dan rig Bohai 8.

“Rig PDSI Java Star akan tiba di lokasi WMO awal Desember, sedangkan rig Bohai 8 sudah tiba di lokasi dan mulai melakukan pengeboran sumur eksplorasi PHE 52-1. Jadi total akan ada 4 rig yang beroperasi di Blok WMO mulai bulan Desember. Ini diharapkan bisa mempermudah kegiatan penambahan cadangan dan menggenjot produksi minyak dan gas di Blok WMO pada tahun 2013,” jelasnya. (SF)

Sumber: http://www.esdm.go.id

 
Leave a comment

Posted by on November 23, 2012 in Berita Energi dan Lingkungan

 

Analisis Eksergi di Industri Semen

Analisis penggunaan energi di industri semen merupakan hal yang umum dilakukan mengingat industri semen merupakan industri yang padat energi. Hal yang biasanya paling diperhatikan pada analisis energi tersebut adalah efisiensi penggunaan energi. Efisiensi energi ini berimbas langsung pada belanja perusahaan setiap tahunnya dan tentu saja akan sangat mempengaruhi laba perusahaan. Maklum, dari beberapa pabrikan semen mengisyarakatkan bahwa untuk belanja energi menyita setidaknya 20-30% dari total belanja perusahaan.

Beberapa tahun belakangan, kalangan analis, berusaha menawarkan bentuk analisis lain selain analisis energi. Bentuk lain tersebut adalah analisis eksergi. Kalangan akademesi di Yunani, Iran dan Turki  dan beberapa negara di belahan dunia telah mengeluarkan beberapa paper tentang analisis eksergi di perusahaan semen di beberapa unit operasi bahkan untuk seluruh unit operasi. Analisis eksergi belum dikenal luas oleh kalangan industriawan tapi menjadi obyek kajian yang menarik saat ini. Lantas apa itu analisis eksergi? Apa keuntungan dari analisis eksergi? Pada artikel kali ini, penulis berusaha untuk menyajikan selayang pandang tentang analisis eksergi di industri semen.

Eksergi

Apa yang dimaksud dengan eksergi? Sebelum menuju definisi dari eksergi, penulis akan coba me-review sedikit mengenai friksi dan mesin carnot.

Friksi

Jika seseorang naik ke gunung menggunakan sepeda kemudian turun dari ketinggian maka kecepatan turunnya hampir selalu bergantung pada ketinggiannya pada saat waktu tertentu. Dikatakan hampir selalu karena memang tidak sepenuhnya sama karena adanya faktor gesekan (friction) anatara ban sepeda yang ditumpangi orang tersebut dengan punggung gunung. Friksi ini berupa panas yang merupakan perubahan lain dari bentuk energi.

Hal yang sama juga terjadi jika kita membangkitkan listrik dari air terjun. Pada kasus ini, semua energi potensial (energi karena beda ketinggian) berubah menjadi energi kinetik (energi karena kecepatan). Energi kinetik inilah yang selanjutnya dikonversi menjadi energi listrik yang juga tidak semuanya terkonversi. Penyebabnya antara lain adalah: friksi mekanikal antara air dengan blade, friksi air dengan dinding dam, friksi pada bearing dan satu yang penting lainnya adalah friksi elektrikal di konduktor. Friksi elektrikal adalah tumbukan antara elektron dengan fixed particle dalam sebuah konduktor. Friksi elektrikal pada prinsipnya sama dengan tahanan.

Penulis mencoba mengilustrasikan peristiwa lain lagi berkaitan dengan friksi: ada sebuah balon dimusim dingin dari sebuah taman masuk  ke dalam sebuah ruangan rumah yang cukup hangat. Apa yang akan terjadi? Ya benar. Balon akan memuai karena terjadi heat flow dari ruangan yang lebih hangat ke dalam balon hingga balon tidak mengembang lagi atau terjadi kesetimbangan. Pemuaian ini disebabkan kalor dari ruangan rumah tersebut mempengaruhi internal energy (∆U) udara didalam balon. Selain memuai, pada dinding balon juga terdapat “friksi” yang menahan tension dari karet balon serta desakan dari balon terhadap ruangan. Friksi ini dikenal dengan “thermal friction”. Thermal friction dari balon dapat saja diabaikan jika perbedaan temperatur ruangan dengan temperatur di dalam balon kecil. Sehingga pengambangan balon tidak disertai friksi sama sekali.

Mesin Carnot (Heat Engine)

Seperti diketahui bahwa pada tahun 1824, Sadi Carnot mengeluarkan pertama kali text book tentang heat engine. Carnot memformulasikan  bahwa aliran kalor (heat flow) dapat menghasilkan kerja.  Heat flow ini terjadi karena perbedaan temperature dalam suatu sistem dan antara sistem dan lingkungan.

Formulasi Carnot jika diringkas merupakan nisbah antara selisih temperatur sistem dan referensi dengan temperatur sistem yang mewakili heat flow tersebut. Jika temperatur keluaran heat engine sama dengan temperatur ambient maka fraksi konversi 100 %. Namun demikian, pada kenyataannya, kita tidak dapat mencegah heat flow untuk tetap terkonversi menjadi kerja. Hal ini disebabkan berbagai rugi-rugi yang terjadi pada engine kita karena adanya bermacam-macam friksi.

Definisi Eksergi

Jika kita tuliskan persamaan internal energy dalam balon, seperti yang penulis kemukakan sebelumnya, adalah sebagai berikut:

∆U = T0∆S – (P-P0)∆V – P0∆V

Dimana U adalah internal energy, T0 adalah temperature ruangan, P adalah tekanan udara di dalam balon, P0 tekanan udara didalam ruangan, S adalah entropi dan V adalam volume udara dalam balon. Dari persamaan di atas terdapat entropi yang menggambarkan degradasi kualitas energi.  Persamaan ini menunjukkan bahwa internal energy dipengaruhi oleh heat flow karena degradasi kualitas energi ruangan karena menuju balon dikurangi dengan kerja pada balon. Heat flow ini merupakan bentuk energi yang mengalir.

Jika sisi sebelah kiri persamaan (1) dinotasikan dengan huruf A, persamaan tersebut menjadi:

A = ∆U – T0∆S + P∆V = ∆ (U-T0S+PV)

Persamaan (2) inilah digambarkan sebagai energi maksimum yang dimanfaatkan untuk memuaikan balon atau beberapa kalangan akademisi menyebutnya dengan eksergi.  Dengan kata lain, seperti yang disebutkan oleh Z. Rent pada tahun1956, eksergi didefinisikan sebagai kerja maksimal yang dapat dicapai pada referensi tertentu tanpa generalized friction. Generlized friction adalah friksi-friksi yang terdiri dari thermal friction, mechanical friction dan electrical friction. Pada sistem yang tertutup, energi terkonservasi menjadi bentuk yang lain. Pada terminologi eksergi, energi tidak terkonversi tapi terdegradasi karena generalized friction. Dengan kata lain, eksergi adalah irreversible. Sehingga, besaran energi pada terminologi eksergi merupakan besaran maksimum tanpa memperhatikan friksi atau rugi-rugi yang sebenarnya adalah bentuk energi yang sudah tidak bisa dipakai lagi.

Efisiensi Eksergi

Selanjutnya penulis akan manyajikan perbandingan perhitungan antara efisiensi energi dan eksergi yang dilakukan oleh Yantovski E, Independent Researcher, dalam makalahnya pada tahun 2004 yang berjudul What is Exergy?

Unit Operasi

Efisiensi Energi

Efisisensi Eksergi

District heating boiler

0.85 – 1.05

0.15 – 0.18

Power plant boiler

0.9

0.5

Power plant

0.40

0.39

Cogeneration of power plant and heat

0.85

0.40

Electrical water heater

0.33

0.06

Heat pump

1.20

0.2

Jika dilihat dari perbandingan tersebut diatas, tampak bahwa hasil perhitungan efisiensi eksergi lebih kecil dibandingkan dengan perhitungan efisiensi energi. Untuk heating boiler misalnya. Efisiensi energi yang dihasilkan pada kisaran 0.85 – 1.05. Dengan efisiensi energi yang cukup tinggi pertanyaan yang timbul adalah, apa yang dapat dilakukan oleh engineer energy untuk melakukan inovasi? Apakah efisiensi energi tersebut menunjukkan arti yang sesungguhnya atas pemakaian energi?

Bagi exergy engineer inovasi di heating boiler adalah hal yang bisa dilakukan. Dengan angka  0.15-0.18, banyak hal yang dilakukan. Seperti misalnya dengan memasang waste heat dari boiler atau lainnya.

Analisis Eksergi di Industri Semen

Analisis eksergi di industri semen yang akan penulis kemukakan adalah hasil analisis eksergi industri semen di Yunani yang dilakukan oleh C. Koroneos, dkk dalam makalahnya yang berjudul Exergy Analysis of Cement Production (2005). Makalah tersebut dimuat dalam International Journal Exergy, Vol. 2, No. 1, 2005.

C. Koroneos, dkk, menghitung exergy balance dari clinker production yang digambarkan sebagai berikut:

Perhitungan yang dilakukan C. Koroneos, dkk menggunakan persamaan- persamaan sebagai berikut:

  1. 1.       Physical exergy

 

  1. 2.       Mixing exergy

 

  1. 3.       Chemical exergy

 

  1. 4.       Total exergy

 

  1. 5.       Exergy of heat

 

  1. 6.       Exergy efficiencies

Hasil perhitungan yang didapatkan jika ditabulasikan adalah sebagai berikut:

 

Untuk melihat exergy maupun energy balance yang dihitung pada tabulasi diatas, C. Koroneos menggunakan Sankey diagram sebagai berikut:

  1. 1.       Sankey diagram energy balance

 

  1. 2.       Sankey diagram exergy balance

Dari diagram Sankey diatas dapat dijelaskan bahwa sekitar 68.5 % dari total energi dapat dimanfaatkan oleh sistem. Sedangkan pada diagram Sankey untuk eksergi total total eksergi yang dimanfaatkan sebesar 50 %. Hilang eksergi yang paling besar karena irreversibilities di raw feed pre-heating dan clinker cooling yaitu sebesar 30.6 %. Exhaust gas sebagai hasil dari pembakaran pet-coke menyumbang losses sebesar 15.1 %. Dari perbandingan diagram Sankey tersebut dapat dijelaskan bahwa perhitungan eksergi memberikan kesempatan untuk para engineer melakukan inovasi dari system process serta melakukan efisiensi yang lebih banyak lagi berdasarkan kondisi nyata.

Kesimpulan

Penggunaan analisis eksergi di industri semen merupakan salah satu metodologi alternatif yang bisa digunakan untuk mengetahui penggunaan energi di industri semen. Selain itu, dengan menggunakan analisis eksergi, peluang inovasi dan improvisasi system process semakin terbuka lebar dan menjadi tantangan tersendiri bagi praktisi didalamnya.

Literatur

  1. C. Koroneos, G. Roumbas dan N. Moussiopoulos, 2005, Exergy analysys of cement production, Greece
  2. Yantovski E, 2004, What is exergy, Germany
 
Leave a comment

Posted by on June 7, 2012 in Artikel Energi

 

Edelweiss Tambora

21 April 2012, pagi itu aku masih berkutat untuk melakukan rutinitas. Rutinitas yang hambar, tidak seperti rutinitas ketika diriku berada bersama-sama dirimu.

Siangpun menjelang. Aku berangkat pulang menuju Bandung. Kota yang, aku yakin, menyimpan banyak cerita bagi dirimu. Rasa kantuk di dalam bis mengingatkanku akan rasa kantukmu ketika kami bersama-sama pergi ke Anyar, Banten. Ketika itu dirimu bersama kami serombongan melakukan survey sekaligus berlibur. Betapa kami melihat kesederhanaanmu pada waktu itu. Dirimu hanya berbekal uang Rp 80.000,- pergi bersama kami. Masih teringat dalam ingatanku, yang tentu saja tak setajam ingatan dirimu, dirimu berkata “Aku hanya bawa uang Rp. 80.000,- untuk pulang ke Jakarta dengan Travel”.

Bis ku pun semakin melaju mendekati kota Rembang. Ketika itu aku coba menghilangkan jenuhku dengan membuka twitter. Disitu, aku menemukan tulisan bahwa dirimu dalam keadaan kritis di Tambora. Sejenak aku tertegun, aku berharap bahwa semua berita itu hanya hoax. Setelah itu, semakin banyak twitt yang mengabarkan tentang keberadaanmu yang kritis. Aku pun semakin khawatir. Tak lama kemudian, istriku memberitahukan berita bahwa dirimu telah dipanggil pulang oleh Kekasihmu. Betapa terpukulnya aku.

Masih ingat dalam benakku, ketika kami semua kelaparan ketika baru saja masuk tol dalam kota Jakarta. Kita tenang saja karena mengira dirimu akan mengajak kita makan, setidaknya ke rumahmu yang sampai hari ini belum pernah aku kunjungi. Dirimu pun kemudian menelpon anak didikmu dan betapa senangnya ketika dirimu dikabari bahwa kita akan makan siang di kantin Deperin.

Setelah itu, kami pun bersama dirimu pergi ke Anyar hingga sampai di Anyar sore hari. Masih ingatkah dirimu ketika merajuk anak didikmu untuk segera makan sebelum kita mencari penginapan? Hehe…aku ingat betul. Disitu betapa tergambar bahwa dirimu sangat dekat dengan anak didikmu. Engkau yang tidak menyukai daging merahpun akhirnya menemukan makanan kegemaranmu, yaitu ikan laut. Akhirnya kami makan bersama…

Itulah kebersamaan yang paling aku ingat akan dirimu. Betapa kesederhanaan terlihat dari dirimu dibalik kehabatan ilmumu yang selalu aku dengar.

Mendadak aku kembali tersadar, Bisku sudah memasuki kota Pati. Di kota itu aku mendapat konfirmasi yang valid bahwa dirimu telah bersama Kekasihmu. Kekasih sejatimu.

Itulah dirimu wahai edelweiss. Edelweiss yang akan selalu menghiasi Tambora. Tempatmu bermain. Kami akan selalu merindukan dirimu, Prof. Widjajono Partowidagdo.

Dariku, pengagummu.

 
Leave a comment

Posted by on April 26, 2012 in In Memoriam Pak Wid